Kamis, 07 Januari 2016

Menulis Surat dalam Bahasa Jepang.



Setiap negara pada prinsipnya punya aturan tersendiri dalam penulisan surat. Walaupun demikian, ada aturan-aturan yang bersifat umum yang memang digunakan oleh semua negara. Bagaimana dengan surat dalam bahasa Jepang? Ada beberapa hal dasar yang membedakan surat dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jepang.

a. Ungkapan sopan (keigo)

Jenis surat, hubungan si pengirim dan si penerima (usia, jenis kelamin, pekerjaan) akan mempengaruhi bentuk dan isi surat. Misalnya surat bisnis, pemberitahuan perubahan alamat, kartu ucapan, surat kepada teman atau kepada dosen, dan lain-lain. Yang paling tampak berbeda dalam surat bahasa Jepang adalah pemilihan kosakata (diksi) dan penggunaan keigo (ungkapan sopan). Hal ini lebih dikarenakan Orang Jepang sangat peka dengan norma sosial dalam menghormati orang lain.

Ketika kita bertemu dan berbicara langsung dengan orang Jepang, anggukan kepala-badan (ojigi), serta bahasa fisik lain mungkin bisa mewakili rasa sopan dan kerendahan hati kita kepadanya. Sehingga menggunakan bahasa sopan standar saja, sudah cukup. Namun berbeda halnya ketika kita berkirim surat. Dalam surat kita harus menggunakan perhatian ekstra, antara lain memilih ungkapan-ungkapan yang pas untuk si penerima.

Coba perhatikan contoh kalimat berikut :

(a) 小畑先生が教えました。 (Obata Sensei ga oshiemashita)

(b) 小畑先生に教えていただきました。 (Obata sensei ni oshieteitadakimashita)

(c) 小畑先生が教えてくださいました。 (Obata sensei ga oshiete kudasaimashita)

Ketiga contoh kalimat di atas memiliki makna yang hampir sama, yaitu “Obata Sensei yang dulu mengajar saya”. Namun untuk menyatakan rasa terima kasih yang tulus atas jasa orang lain, orang Jepang akan memilih kalimat (b) atau (c).

Sedangkan salam awal-akhir yang umum dipakai dalam surat bahasa Jepang adalah :
拝啓 ~ 敬具 (haikei ~ keigu)
前略 ~ 草々 (zenryaku ~ sousou), tidak lebih sopan dari haikei~keigu.
拝復 ~ 敬具 (haifuku ~ keigu), jarang dipakai.

b. Salam-salam pendahuluan

Kondisi alam Jepang yang terdiri dari 4 musim sangat mempengaruhi salam-salam yang digunakan dalam surat. Misalnya saja fenomena tahun baru, berseminya sakura, turunnya salju atau guguran daun momiji, biasanya akan diungkapkan sebagai awalan sebuah surat. Misalnya saja :
新春とは申しながら、まだまだ寒さが続いておりますが (shinshun to wa moushi nagara, mada mada samusa ga tsuzuite orimasu ga) Sementara ini Tahun Baru, dinginnya masih berlanjut.
陽春の候 (youshun no kou) Pada saat hari-hari musim semi bersinar ini
菊かおる季節となってまいりましたが (kiku kaoru kisetsu to natte mairimashita ga) Inilah musim keharuman krisantium 
Semoga bermanfaat bersambung...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar